Jumat, 25 Mei 2012

Pokok - Pokok Peraturan Lembur/Overtime - III


  Pada pembahasan tentang Pokok-Pokok Peraturan Lembur II, sudah saya sampaikan tentang dasar dari perhitungan lembur yaitu Kepmen No. KEP.102/MEN/IV/2004 Tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. sekarang dalam pembahasan ini, akan saya sampaikan Pokok-Pokok Peraturan Lembur menurut Permen No. KEP.234/MEN/2003 Tentang Waktu kerja dan Istirahat pada Sektor Usaha Energi dan Sumber Daya Mineral pada Daerah Operasi Tertentu

C.  Menurut Permenakertrans No. KEP.234/MEN/2003 untuk Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
1.    Berlaku bagi perusahaan sector energy dan sumber daya mineral termasuk perusahaan jasa penunjangnya yang beroperasi di daerah terpencil dan atau lepas pantai
2.    Perusahaan dapat memilih salah satu atau beberapa dari waktu kerja berikut :
No
Jam kerja per hari
Jam kerja
per minggu
Hari kerja
per periode
A
7
40 jam
6 hari per minggu
B
8
40 jam
5 hari per minggu
C
9
Maximum 45 jam
5 hari per periode kerja
D
10
Maximum 50 jam
5 hari per periode kerja
E
11
Maximum 55 jam
5 hari per periode kerja
F
9
Maximum 63 jam
7 hari per periode kerja
G
10
Maximum 70 jam
7 hari per periode kerja
H
11
Maximum 77 jam
7 hari per periode kerja
I
9
Maximum 90 jam
10 hari per periode kerja
J
10
Maximum 100 jam
10 hari per periode kerja
K
11
Maximum 110 jam
10 hari per periode kerja
L
9
Maximum 126 jam
14 hari per periode kerja
M
10
Maximum 140 jam
14 hari per periode kerja
N
11
Maximum 154 jam
14 hari per periode kerja


3.    Jam kerja tersebut tidak termasuk waktu istirahat 1 jam
4.    Jam kerja point C sampai point N sudah termasuk jam lembur tetap sebagai kelebihan dari 7 jam kerja sehari.
5.    Perubahan atas waktu kerja dapat dilakukan perusahaan dengan memberitahukan kepada seluruh karyawan maksimal 30 hari sebelum perubahan waktu kerja dan dilaporkan secara tertulis kepada Kemenakertrans
6.    Perusahaan wajib memberikan waktu istirahat sebagai berikut :
a.    Apabila perusahaan memilih waktu kerja Poin A, maka setelah bekerja selama 6 hari per minggu waktu istirahatnya adalah 1 hari
b.   Apabila perusahaan memilih waktu kerja Poin B, maka setelah bekerja selama 5 hari per minggu waktu istirahatnya adalah 2 hari
c.    Apabila perusahaan memilih salah satu waktu kerja dari point C s.d point N maka :
                                           i.     Perbandingan waktu kerja dengan waktu istirahat adalah 2:1
                                        ii.     Maksimum 14 hari kerja terus menerus, istirahat minimum 5 hari
7.     Waktu yang dipergunakan karyawan untuk berangkat ketempat kerja dari tempat tinggal yang diakui perusahaan adalah termasuk waktu kerja apabila memerlukan waktu 24 jam atau lebih
8.    Apabila karyawan dipekerjakan oleh perusahaan kurang dari waktu kerja yang telah ditetapkan perusahaan, maka perusahaan wajib membayar upah sesuai waktu kerja yang telah ditetapkan.
9.    Karyawan yang dipekerjakan pada hari libur resmi :
a.      Apabila waktu kerja yang ditetapkan perusahaan adalah point A atau point B, maka perusahaan wajib membayar upah lembur
b.      Apabila waktu kerja yang ditetapkan perusahaan salah satu dari point C s.d point N, maka hari libur resmi dianggap hari kerja biasa.
Perhitungan Jam lembur
1.    Apabila waktu kerja yang ditetapkan perusahaan adalah point A atau point B
a.    Pada hari biasa dengan waktu kerja selama 6 hari kerja dalam satu minggu
Ø  Dilakukan pada hari kerja dengan 7 jam kerja sehari.
Maka jam ke-8 adalah sebagai jam lembur pertama x 1,5
Jam kerja ke-9 dan seterusnya sebagai jam lembur kedua dan seterusnya x 2
Ø  Dilakukan pada hari kerja dengan 5 jam kerja sehari.
Maka jam ke-6 adalah sebagai jam lembur pertama x 1,5
Jam kerja ke-7 dan seterusnya sebagai jam lembur kedua dan seterusnya x 2
b.   Pada hari biasa dengan waktu kerja selama 5 hari kerja dalam satu minggu
Ø  Dilakukan pada hari kerja dengan 8 jam kerja sehari.
Maka jam ke-9 adalah sebagai jam lembur pertama x 1,5
Jam kerja ke-10 dan seterusnya sebagai jam lembur kedua dan seterusnya x 2
c.    Pada hari istirahat mingguan atau libur resmi
Jam kerja ke -1 sampai dengan jam kerja ke-7 dikalikan 2
Jam kerja ke-8 dikalikan 3
Jam kerja ke-9 dan seterusnya dikalikan 4
                           2.     Apabila waktu kerja yang ditetapkan perusahaan adalah salah satu dari point C s.d point N, maka wajib membayar lembur setelah bekerja 7 jam sebagai berikut :
v  Untuk waktu kerja 9 jam sehari, upah lembur adalah 3,5 x upah lembur per jam
v  Untuk waktu kerja 10 jam sehari, upah lembur adalah 5,5 x upah lembur per jam
v  Untuk waktu kerja 11 jam sehari, upah lembur adalah 7,5 x upah lembur per jam

10.     Perhitungan uang lembur adalah dari upah satu bulan.
11.     Upah satu jam lembur dihitung dengan rumus upah satu bulan dibagi 173
12.     Upah sebulan adalah :
a.    Apabila upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka upah sebulan adalah 100% upah pokok + tunjangan tetap
b.   Apabila upah terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tujangan tidak tetap, maka upah sebulan adalah hasil perhitungan terbesar antara :
v  100% dari upah pokok + tunjangan tetap, atau
v  75% dari upah diterima sebulan
13.     Perusahaan memberikan laporan tertulis pelaksanaan waktu kerja kepada Kemenakertrans tiap 3 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar