Jumat, 20 April 2012

Menperin: POSCO Minati Investasi Tambang


Berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh pada www.beritasatu.com, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, grup bisnis asal Korea Selatan (Korsel) Pohang Iron and Steel Company (POSCO) berminat masuk ke sektor pertambangan di Indonesia.

 Saat ini, Posco tengah melakukan studi kelayakan.

"Grup POSCO mau masuk ke industri pengolahan nikel. Di Indonesia Timur. Sekarang lagi FS (feasibility study). Belum tahu berapa rencana modal investasi dan kapasitasnya. Juga, apakah bermitra dengan lokal atau tidak," katanya di Jakarta (29 Febr 2012)


Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto menambahkan, Indonesia memiliki cadangan nikel berlimpah. Sejumlah investor, kata dia, sudah merealisasikan investasi di sektor hilir pengolahan nikel.

"Diantaranya, ada proyek Antam, proyek investor asal Perancis di Halmahera, dan oleh Tiongkok di Sulawesi Tenggara," kata Panggah. Dia memaparkan, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan pabrik ferronikel berkapasitas 27 ribu ton per tahun di Halmahera, Maluku Utara. 

Antam melakukan FS untuk membangun pabrik nikel pig iron berkapasitas 120 ribu ton per tahun di Mandiodo, Sulawesi Tenggara. Sementara itu, PT Weda Bay Nikel asal Perancis melakukan FS untuk rencana membangun pabrik nikel hidroksida di Halmahera. Sementara itu, melalui Peraturan Menteri ESDM No 7/2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral, pemerintah mewajibkan pembangunan smelter untuk hilirisasi tambang di dalam negeri. Hilirisasi industri berbasis barang tambang bisa dilakukan secara individual atau kerja sama dengan perusahaan tambang lain.


1 komentar: