Rabu, 06 Februari 2013

Untuk jiwa yang menantikan, Aku.


Diujung pasir pantai itu...sekian lama sudah kita melewati moment indah itu bersama. Lama sudah aku menanti saat itu akan kembali terulang dalam keadaan yang berbeda dan tak lagi sama. Semilir angin sore ini, mengingatkanku akan kau yang jauh disana terpisah jarak dan waktu untuk menggapaimu. Kirana aku harus memanggilmu, agar engkau mengerti bahwa kaulah penghuni jiwaku dan kaulah masa depan yang akan aku tuju yang aku tinggalkan disana, ditempat dimana seharusnya ada aku.

Sudahlah, hapus air matamu. Jalan hidup yang akan kau lalui sungguh sangat berbeda dengan jalanku, yang aku harap jalanmu adalah jalan lurus dan jalan tak berliku untuk engkau lalui. Hanya saja engkau belum mengerti akan jalan yang telah kau ambil untuk kau lalui meninggalkan jejak langkah kaki. Semua jalan kau lewati untuk menemukan titik terang masa depanmu, untuk menemukan apa yang kau cari selama ini, untuk menemukan siapa yang akan menjagamu dan menemanimu melewati jalan lain bersama, jalan dimana kau akan menemukan, aku.

Pada kenyataanya adalah pahit dan sakit yang kau temui, tapi itu tak seberapa jika kau lebih banyak lagi beryukur kepada Rabb, menambah rasa syukur yang telah kau lakukan sekarang ini. Jangan kau menangis Kirana, air matamu adalah percuma karena air matamu tidak membuatmu melewati jalan ini lebih baik. Air matamu adalah beban yang harusnya kau buang dalam sujud dan dalam doa..bukan kau buang dengan berderai dan mengurangi air suci pemberian Rabb Sang Kholik.


Percayalah padaku, Ia tidak akan meninggalkan kita. Ad Dinul Islam pun sudah mengajarkan itu. Maka percayalah dan kuatkanlah. Lakukan dan terus lakukan amalmu, perpanjanglah sujud dalam malam milikNya, disujud itulah kau akan berbagi bebanmu kepadaNya. Terus dan terus berikan amalmu karena Allah, agar peluh mu tak sia sia. Ikhlas dan ikhlaskan saja atas apa yang terjadi karena itu semua takdirnya yang harus kau terima dengan legowo, karena hanya itulah agar engkau memahami bahwa jiwa kita tak sendiri. Jangan kau jadikan derai dan banjir air matamu dalam bahasa yang aku tidak mengerti menjadi penghalang untuk mencapai jalanNya, karena sesungguhnya Alloh tidak pernah mengurangi hitunganNya untuk setiap amalmu dan Ia akan selalu menjadikan kita lebih dan lebih tinggi lagi dari yang kita tahu saat kita jatuh bangun menyempurnakan pengabidan dan bakti kita kepadaNya.

Saat gelap datang, janganlah kau menutup mata karena hanya akan menambah gelap yang ada. Bukalah matamu lebar dalam gelap dan bersujudlah sepanjang gelap agar kau tahu bahwa keindahan hati tetap bersemayam dalam hati orang yang mencintaiNya. Dan menangislah dalam sujudmu, menangislah sepuasnya saat hanya ada kau dan Dia. Adukan semua beban hidupmu dan berat jalan yang harus kau lewati, bagilah semua yang membebanimu karena hanya Alloh yang punya jawabannya.

Kepada jiwa yang sedang menantikan, Kirana. Jangan pernah engkau berhenti mendengarkan, walaupun itu menyayat dan menghancurkan harapan yang sedang kau tumbuhkan. Wahai kau, Kirana, yang sedang terluka. Jangan pernah kau hentikan lantunan ayat ayat suci dan cinta, sekalipun suaranya tenggelam dan jauh tertelan oleh desahan air matamu. Percayalah Kirana, cinta akan indah pada waktunya saat kita bersama.

Kirana….
Hidup ini adalah jalan panjang yang harus kita lewati dengan sungguh sungguh, tak ada gunanya jika kita berlama lama dalam duka. Jika duka yang menahun kau pendam, itu hanya membuatmu buta akan kebahagiaan yang telah di janjikan Allah padamu dan duka yang kau genggam akan membuatmu jauh dari rasa syukur.

Kirana….
Kau telah aku tinggalkan dalam ragamu, tapi jiwaku tidak pernah meninggalkan jiwamu. Lama...lama sudah aku tidak memeluk ragamu, bukan berarti aku melupakanmu. Aku pasti akan pulang untukmu. Simpan rindumu dan simpan tangismu untukku. Jagalah Bunda mu, karena ia adalah surgamu meskipun kadang kau dan aku yang juga sama-sama tidak mengerti apa yang dipikiran dan dihatinya tapi tetap saja ia adalah Bundamu karena amarah Bundamu adalah murka Rabb mu. Bersabarlah dalam sujudmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar