Diujung pasir pantai itu...sekian lama
sudah kita melewati moment indah itu bersama. Lama sudah aku menanti saat itu
akan kembali terulang dalam keadaan yang berbeda dan tak lagi sama. Semilir
angin sore ini, mengingatkanku akan kau yang jauh disana terpisah jarak dan
waktu untuk menggapaimu. Kirana aku harus memanggilmu, agar engkau mengerti
bahwa kaulah penghuni jiwaku dan kaulah masa depan yang akan aku tuju yang aku
tinggalkan disana, ditempat dimana seharusnya ada aku.
Sudahlah, hapus air matamu. Jalan hidup
yang akan kau lalui sungguh sangat berbeda dengan jalanku, yang aku harap
jalanmu adalah jalan lurus dan jalan tak berliku untuk engkau lalui. Hanya saja
engkau belum mengerti akan jalan yang telah kau ambil untuk kau lalui meninggalkan
jejak langkah kaki. Semua jalan kau lewati untuk menemukan titik terang masa
depanmu, untuk menemukan apa yang kau cari selama ini, untuk menemukan siapa
yang akan menjagamu dan menemanimu melewati jalan lain bersama, jalan dimana
kau akan menemukan, aku.
Pada kenyataanya adalah pahit dan sakit
yang kau temui, tapi itu tak seberapa jika kau lebih banyak lagi beryukur
kepada Rabb, menambah rasa syukur yang telah kau lakukan sekarang ini. Jangan
kau menangis Kirana, air matamu adalah percuma karena air matamu tidak
membuatmu melewati jalan ini lebih baik. Air matamu adalah beban yang harusnya
kau buang dalam sujud dan dalam doa..bukan kau buang dengan berderai dan
mengurangi air suci pemberian Rabb Sang Kholik.