Entah
berapa banyak aku meminta kepadaMu…
Banyak
pertanyaan yang aku tanyakan padaMu…anak ini kemana Ya Rabbi, aku rindu, tak
peduli apapun…aku hanya ingin bertemu.
Jalan itu….dulu aku hanya melewatinya sekali..baru sekali bersama, setelah itu…sirna. Tapi kenapa kau tancapkan rasa yang aku sendiri sungguh tidak mengerti kenapa. Kenapa rasa yang Kau tancapkan dihatiku tidak berasa, tidak berbekas, tidak meninggalkan luka…tapi terkenang dan tidak lekang oleh setiap perih dan setiap tangis dibalutan tawa riang ragaku ini..dan jalan itu… dulu aku hanya melewatinya sekali..baru sekali bersama, setelah itu…kutemukan lagi setiap kali berlalu. Apa rencanaMu, kasih tau aku…..
Apa
yang mesti aku kenang…kau, tak pernah berkata apapun….tak juga meninggalkan
luka..tak juga meninggalakan duka…hanya tawa..apa masalahnya….kenapa harus
kenang itu yang Engkau titipkan padaku.
Kusadari
itu sejak belok kiri menuju kembali..meningalkan jalan itu..dan kenang itu kini
jadi rindu dari jalan itu… dulu aku hanya melewatinya sekali..baru sekali
bersama, setelah itu…aku rindu…
Aku
tunggu sambil ngukur jalan..karena dulu aku hanya melewatinya sekali..baru
sekali bersama, setelah itu…aku rindu…