Senja kini berganti malam, gelap yang datang menyelimuti hari menggantikan
terang matahari. Saat itu, sendiri masih menemaniku dalam alunan ayat – ayat
suci itu yang mengingatkanku betapa aku inginkan kau disini berada disisiku
sekarang dan seterusnya. Kenyataan pun berganti saat akan memejamkan mata untuk
sesaat menyambut hari baru berlabuh, dan kau pun tidak lagi mengenaliku dan
membiarkanku disini sendiri dalam diam dan dalam bimbang.
Apa yang terjadi...
Akh sudahlah, semuanya sudah terjadi dan tak perlu untuk dipertanyakan
lagi. Pemikiran hatimu yang telah menentukan semuanya, sama seperti saat dulu
yang aku ingat bahwa ini pernah dan seringkali terjadi. Kadang berfikir dengan
banyak orang itu bukan hal yang mudah bagiku dan bagimu...berfikir bahwa pada
kenyataannya memikirkan hal yang tidak mungkin terjadi dalam pemikiran kita,
manusia biasa, sungguh sangat menyakitkan. Tapi kita selalu punya harapan untuk
mewujudkan itu menjadi nyata meskipun entah kapan dan bagaimana caranya yang
kita belum tau saat ini. Disaat yang sama, aku gantungkan harapan itu
kepadaNya. Harapan yang sangat aku inginkan untuk menjadikan kenyataan entah
bagaimana Ia akan mengaturnya, tapi hati kecilku mengatakan ini akan terjadi.
Apakah aku kehilanganmu...
Aku hanya kehilangan bayanganmu saat bayangan lainnya datang bermunculan
disekitarmu yang menutupi cahaya agar memantulkan bayanganmu kembali untukku.
Bayangan itu sangat pekat dan sepertinya itulah bayangan yang menjadi jalan
untuk kau ikuti. Dan akupun mengharpakan itu..berharap kau tidak keluar dari
bayangan dan bayang – banyang bayangan itu..karena bayangan itulah yang selalu
ada untukmu dan selalu menutupi bentuk ragamu yang tersungkur saat yang lain
meninggalkanmu dalam jatuhmu. Ikutilah bayangan itu dan aku akan berada dititik
yang sama ketika aku mengenalmu dan ketika aku mulai memelukmu dan ketika aku hanya
memeluk harapanku untukmu.
Aku tau, kau tak menginginkan persis seperti keinginan bayangannya...kau
hanya ingin semuanya mengerti perasaanmu dan inginmu...dipeluk orang yang kau
cintai dan kaupun akan memeluknya dengan penuh cinta.
Sedangkan aku, aku akan berada dititik yang sama ketika aku mengenalmu dan
ketika aku mulai memelukmu dan ketika aku hanya memeluk harapanku untukmu
menunggumu kembali dalam pelukku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar